Harga Dollar Sekejap Menurun Pembenci Nyungsep Jokowi Tak Berkutik Setelah Rupiah Meroket Paling Tajam Di Asia

TRyez157x - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serika ( AS ) pada pukul 10.00 pada hari ini, Rabu 7 October 2015 dibuka menguat 2,18 persen menjadi Rp 13.930 dan dari sebelumnya Rp 14.146. menguatan rupiah mengaruhi oleh data tenaga kerja di AS yang menunjukan masih rendah angka penambah tenaga kerja diluar negeri Paman Sam Tersebut

Rupiah menguat paling tertinggi dibandingkan mata uang dikawasan Regional Asia, namun ada beberapa mata uang negara Asia lain dan juga menguat terhadap dollar AS

Penguatan Mata Uang Di Beberapa Negara Di Kawasan Asia Terhadap Dollar AS

President directur Syailendra Capitall Jos Penguat Kepada Bareksa Menjelaskan pasar mengintrepretasikan data tenaga kerja AS sebagai sinyalamen kemungkinan penunda'an kenaikan The Fed Rate. seperti diketahui The Faderal Reserve masih menunda penaikan suhu bunga acuhan sehingga data ekonomi negara adidaya itu benar - benar sudah pulih.

selain perkerja AS, menguat mata uang Garuda pada pagi hari ini juga karena paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah Joko Widodo dinilai dapan menompang pertumbuhan ekonomi Indonesia. informasi yang berkembang bahwa pemerintah akan merilis paket kebijakan ekonomi terhadap III, yang berfokus pada peningkatan menyerap tenaga kerja. pemerintah juga dikabarkan akan menurun bahwa Bahan Bakar Minyak ( BBM ) untuk mendorong komsumsi masyarakat

Jos menambahkan bahwa peraturan Rupiah Juga tidak terlepas dari mulainya peningkatan aksi beli Investor Asing dalam beberapa hari terakhir ini meski masih dalam jumlah kecil. " Seperti yang saya selalu katakan pergerakan pasar kita akan sangat sentitif terhadap pergerakan rupiah," kata Jos

Pasar saham pun naik tajam sejak kemarin dan pagi ini Indeks Harga Saham Gabung ( IHSG ) dibuka naik sebesar 4.484.785

Disisi lain dalam dua bulan terakhir sudah mulai melihat ada tanda - tanda perbetulan/perbaikan ekonomi, seperti penjualan harga semen, mobil, montor, Handphone, hotel, Occupancy rate, meningkat pertubuhan kredit dan lain lain.

Sumber : SuaraMerdeka.com